17 Oktober 2009

Pengajian Paham Quran

Assalamualaikum, wr.wb.
Program pengajian paham Al Qur'an kami adakan bersama para donatur dan ibu-ibu orang tua murid yang dibimbing seorang fasilitator. Dengan menggunakan tafsir Qur'an (dari Depag), ibu-ibu akan dituntun membaca kalam ilahi yakni membaca tafsir dari ayat-ayat cinta ilahi. Pengajian ini bertujuan agar kita tidak hanya sekedar khatam Qur'an tapi paham dengan apa yang Allah inginkan dari umatnya, sehingga kita bisa disebut umat bertakwa yaitu yang mampu melaksanakan perintah-Nya dan bersedia menjauhi larangan-Nya.

Untuk saya pribadi, pengajian ini sangat berkesan. Banyak hal yang saya dapatkan dalam Al Qur'an tidak sesuai dengan pendapat dan pengalaman pribadi saya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja dalam hal memberi sedekah. Selama ini kalo saya memberi sedekah berharap orang yang diberi mengucapkan terimakasih..eh...ternyata Al Qur'an mengajarkan dalam surat Al Insaan, Allah berfirman :

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terimakasih.
(QS. Al insaan : 9)

Masih banyak lagi ayat-ayat lainnya yang membuka mata dan hati ini. Semoga kita semua selalu diberi petunjuk dan melaksanakan petunjuk dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi orang banyak.

Wassalam

Balada si Saroh (bag.1)

Pertamakali datang ke rumah, dia bertanya setengah berteriak dari pagar rumah : "Bu, ada koran bekas ga?" Lalu saya keluar sambil menjawab : "oh ya ada, tunggu bentar". Aku lalu mengambil setumpuk koran bekas plus satu kresek penuh kertas kotretan matematika dan mengantarnya ke anak tersebut. Terlihat dari wajahnya cerah sekali melihat 'hasil buruannya' itu. Sambil memperhatikan tangannya yang cekatan merapihkan kertas-kertas bekas, aku iseng bertanya : "Nama kamu siapa?" dia menjawab lirih : "Saroh bu". lalu saya tanya lagi : "kamu masih sekolah ga?" dan dia menggeleng sambil menjawab : "dulu di kampung sekolah sampe kelas 3 tp ga diterusin lagi". Aku tersenyum kecut, sambil berkata : "mo diterusin ga sekolahnya, ntar ibu bantu". Kelihatan dia girang sekali sambil menjawab : "ntar tanya umi dulu ya bu, ntar siang kesini lagi".

Siang hari, Saroh menepati janjinya datang ke rumah tapi sendirian saja. Setelah duduk, aku langsung tanya nama lengkapnya dan dia menjawab : "Siti Maesaroh, dulu nama saya Dewi Sri Subur Makmur....!!!" Aku kaget bercampur geli, sambil tersenyum aku tanya kok namanya kayak nama toko di pasar dan anak itu menjawab apa adanya : "Bapak saya kan tukang becak, suka nongkrong di depan toko Subur Makmur, katanya biar saya cepet kaya jadi dikasih nama toko itu...." Sambil penasaran aku tanya lagi, "kok nama kamu diganti?" dan dia menjawab : "Umi yang suruh, katanya kesian suka diketawain orang-orang..."
What ever.....apalah arti sebuah nama tanpa karya didalamnya

Bimbel Dhuafa

Assalamualaikum, wr.wb.
Ijinkan kami memperkenalkan diri, kami dari Bimbingan Belajar Pelita Panorama beralamat di Jl.Panorama Asri No.6 Rt 03/05 Sindangbarang Bogor - Telp.8624508
Awalnya kami hanya ingin membantu anak-anak tetangga mengerjakan PR terutama Matematika & B.Inggris. Dalam 2 tahun ini, siswa SD & SMP yang bergabung alhamdulillah mencapai 60 orang.

Suka & duka kami lalui bersama, hingga akhirnya kami namai tempat belajar kami ini Bimbel Pelita Panorama karena terletak di jl.Panorama Asri. Disebut Bimbel Dhuafa karena sebagian besar siswa kami adalah warga 'miskot' alias miskin kota, mereka datang dari berbagai daerah hingga tinggal di dekat rumah kami. Ada yang berprofesi sebagai pemulung, pedagang es cingcaw, tukang becak, tukang parkir, PRT, tukang mebel dan beragam profesi lainnya.

Tentu saja, kami tidak memungut biaya belajar dari mereka. Semua fasilitas GRATIS. Kami dibantu dana masyarakat yang memberikan infak, shodaqoh bahkan zakat penghasilannya. Alhamdulillah, tahun ini sudah 6 siswa yatim/dhuafa yang berprestasi mendapat beasiswa sekolah dan semoga bertambah tiap tahunnya.
Mohon doa & restu Bapak/Ibu/Kakak semua, semoga sukses itu milik kami juga.amin